Kau Pasti Terbangun
Maut telah sampai
tetapi tidak terus mengetuk
pintu kamar.
Ia berhenti di luar
sambil melhat-lihat
alamat rumahmu.
Melihat ufuk waktu
semakin bertompok kelam
pohon-pohon di ujung malam
meluruhkan daun-daun tua.
Angin basah membawa bau tanah
tetapi tidak masuk ke dalam kamar
kaca jendela itu sejak dulu
menjagamu dengan baik
daripada dingin malam.
Tidak pernah tercium olehmu
bau tanah itu.
Maut masih mundar-mandir
di pekarangan
sesekali menjenguk
dari luar kaca jendela
mendengar dengkurmu
masih menimbang lena dan mimpi.
Sebentar lagi
ia akan mengetuk pintu
dan kau pasti terbangun.
1987
No comments:
Post a Comment