ketika bersarapan pagi tadi, sahabatku seorang Nigeria bercerita dan bersenandung sebuah lagu yang begitu menarik hatinya. Aku macam pernah mendengar kidung tersebut. Sahabat dari Indonesia mengatakan bahawa ia adalah Lautan Suka Tipu.
aku rasa macam pernah mendengar Lautan Suka Tipu ini pada suatu masa dahulu.
lagu Lautan Suka Tipu itu sebenarnya adalah nyanyian Fatima binti Baraka, atau dikenali juga sebagai Bi Kidude, dengan judul aslinya "Muhogo wa jang'ombe (The cassava of jang'ombe)" .
https://www.youtube.com/watch?v=HjS7BafRzwA
https://www.youtube.com/watch?v=egzufQ1ZDCk
Fatima binti Baraka (in Arabic: فاطمة بنت بركة) (c. 1910s – 17 April 2013),[1][2] also known as Bi Kidude, was a Zanzibari-born Tanzanian Taarab singer. She has been called the "queen of Taarab and Unyago music" and was inspired by Siti binti Saad.[3] Born in the village of Mfagimaringo, Bi Kidude was the daughter of a coconut seller in colonial Zanzibar. Bi Kidude's exact date of birth is unknown and much of her life story is uncorroborated, but she was believed to be the oldest touring singer in the world before her death. In 2005, Bi Kidude received the WOMEX award for her contribution to music and culture in Zanzibar. She was the subject of two documentaries by film maker Andrew Jones.
Lirik asalnya berbunyi :
Chorus:
Muhogo wa jang'ombe (The cassava of jang'ombe),
Sijauramba mwiko (I didn't leak the cooking spoon),
Usitukane wakunga (don't abuse the nurses),
Na uzazi ungalipo (you still have a womb).
Verse 1:
Ya nini kutoka damu (why do you bleed),
Kwa jambo lisilokuwa (for something that wont happen),
Utahadhari na mwiko (give a warning to the cooking spoon),
Wakati wa kupakua (when serving),
Ukitaraji makoko (if you expect the crust),
Chungu utakitoboa (you will perforate the pot).
Verse 2:
Kamfunge kamfunge (go tie him go tie him),
Beberu wa athumani (Athumani's He-goat),
Umfunge Umfunge (tie him, tie him),
Pahala panapo jani (where there is grass),
Endaye tezi na omo ( He who goes front and back of the ship),
Marejeo ngamani (will come to the centre of the ship).
Verse 3: Wataka na kutembea (you want to walk), Laazizi unifikie (to reach me my love), Walimwengu walimwengu ((worlders worlders) - people of the world people of the world), Kila mmoja na lake (everyone has their own) Muhitaji hana haya (the needy don't feel shy) Wacha watu wakucheke (let people lough at you)
lagu ini sebenarnya mengingatkan aku kepada lagu "Seloka di Ladang" yang dimuatkan di dalam filem Hantu Jerangkung (1957).lagu yang dicipta oleh Osman dan lirik oleh S. Kadarisman ini dinyanyikan oleh Aziz Jaafar, Hashimah Yon, Ahmad CB dan Ibrahim pendek.
https://www.youtube.com/watch?v=DXykaOa5ALs
lagu ini telah diubah lirik dirakam semula oleh Aziz Jaafar dan Normadiah menjadi Seloka.
https://www.youtube.com/watch?v=7wTx_Sl3jCY
Jikalau abang menyurat pandai menyurat Suratkan saya lah biru ai kertas yang biru Kalau cik abang mengobat hai pandai mengobat Obatkanlah saya lah rindu hatiku yang rindu (A) Bukanlah paku hai paku sebarang paku (Jangan begitulah Jis.) Besi tak hangus lah api dimakan api (Sampai ati ngkau.) Janganlah cuba lah aku nak goda aku Aku tak mempan lah api diserang api (Baik.) (N) Enciklah Embong Melaka anak Melaka Tanam peria lah pantai ai di tepi pantai Janganlah sombong berkata abang berkata Adakah buaya lah bangkai menolak bangkai (Hmmh.) (A) Anaklah Aceh lah nenas memotong nenas (Potonglah nenas.) Mari dipotong lah bingkai berbingkai-bingkai Sungguhlah aku lah ganas buaya ganas Tetapi makan lah bangkai memilih bangkai (Garang kau ya.) (N) Pahlawan menjaga kota di pintu kota Sambil membawa perisai lembing perisai Kalau dah ikan lah mata di depan mata (Dengar sini.) Kucing yang mana lah misai tak penting misai (A) Kalaulah adik lah batu ke Tanjung Batu (Tak mengaku kalah Jis?) Singgah membeli lah galah sebatang galah Kalaulah adik begitu kata begitu (Janganlah nangis. Kesiaaan.) Inilah abang lah kalah mengaku kalah (Gitulah.) (A/N) Anaklah gadis lah desa darilah desa (Ah.) Membawa sayur lah tahil ai bertahil-tahil (Ehh.) Lebai dan haji berdosa sedangkan berdosa (Yah eeh.) Inikan pulak lah jahil orang yang jahil (Eh, ah, ah.) (N) (Mari pulang Jis.)
lagu Seloka ini juga telah dinyanyikan semula oleh Rafeah Buang dan Sham, dengan nada yang lebih rancak.
https://www.youtube.com/watch?v=uYzDTPPhFmE
berbalik kepada lagu Muhogo wa jang'ombe ini, ia telah di"buffallaxed"kan menjadi "Lautan Suka Tipu". tidak saya ketahui siapa yang memulakannya, tetapi lirik buffalax versi berikut telah menjadi viral:
https://www.youtube.com/watch?v=do5v_7gBt8A
Fauziah Gambus telah menggunakan lagu "Lautan Suka Tipu" yang merdu ini dan mengubah lirik Swahilinya lalu mengeluarkan cover " Ramadhan Lebaran".
https://www.youtube.com/watch?v=XVEsvSXtbos
https://www.youtube.com/watch?v=LHVZWzjodsY
ini teknik yang sama digunakan oleh Gamma apabila mengubah lirik Kanikuly (Bum) menjadi Jomblo Happy dengan lagu yang lebih "bersih"dari lagu asal remix.
l